Bandar Lampung – Proses Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) jenjang SMA dan SMK Negeri di Provinsi Lampung tahun ajaran 2025/2026 menuai sorotan publik. Di tengah keluhan sejumlah orang tua siswa yang menyebut sistem seleksi membingungkan dan tidak adil, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung menegaskan komitmennya terhadap proses seleksi yang objektif, transparan, dan akuntabel.
Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico, menjelaskan bahwa pihaknya telah menindak tegas setiap bentuk pelanggaran, termasuk memalsukan data pendaftaran.
“Kami sudah mendiskualifikasi peserta yang terbukti memalsukan data. Proses seleksi tetap berjalan sesuai pedoman dan juknis yang berlaku,” tegas Thomas, Jumat (21/6/2025).
Thomas juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada hoaks yang beredar terkait dugaan kecurangan dalam proses SPMB. Ia menilai, informasi tidak benar yang disebarkan tanpa dasar dapat menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan publik terhadap sistem pendidikan.
“Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas asal-usulnya. Pastikan sumbernya valid dan terverifikasi,” tambahnya.
Menanggapi isu yang berkembang di masyarakat, DPRD Provinsi Lampung menyatakan siap turun tangan dan memastikan proses seleksi berjalan sesuai aturan. Sejumlah anggota dewan menyatakan keterbukaan terhadap aduan masyarakat dan berjanji akan mengawasi jalannya seleksi secara independen.
“Kami membuka ruang bagi masyarakat yang merasa dirugikan untuk melapor. DPRD siap terbuka dan akan memastikan proses ini berjalan adil dan transparan,” ujar salah satu anggota Komisi V DPRD Lampung yang membidangi pendidikan.
Dengan penegasan dari pihak Disdikbud dan keterlibatan DPRD, diharapkan proses SPMB tahun ini dapat berjalan lebih baik dan dipercaya masyarakat. Pemerintah pun mengajak semua pihak untuk ikut mengawal proses ini secara bersama-sama dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan.